Zaman dulu ketika saya masih kuliah dan tinggal di rumah orang tua saya ada beberapa komputer gaming yang biasa saya pake kalau ada waktu luang atau dipake beberapa keponakan untuk bermain game sepulang sekolah. Karena ada renovasi dan jarang dipake akhirnya komputer itu rusak semua dan saya juga tidak ada waktu untuk mengembalikan lagi. Sehingga para ponakan yang biasanya pada ke rumah ibu saya jadi tidak ada dan kalau malam minggu ibu saya jadi tidak ada keponakan yang jagain.
Sehingga setelah saya punya waktu luang pada November 2022 kemarin saya sempatkan untuk merakit lagi sebuah komputer gaming untuk dipakai ketika butuh refresing. Karena pemakaiannya bukan untuk kompetisi tapi sebagai sarana refreshing dan saya juga masih hobi main game-game lama maka untuk spesifikasinya cenderung ke low end atau entry level dan bahkan menggunakan komponen-komponen seken yang terpenting hemat listrik.
A. Instalasi Hardware
Setelah mengubek-ubek beberapa marketplace dan juga barang-barang lama yg sudah dibeli tapi belum dipake, akhirnya susunan komponen terpilihnya (yang masuk budget) adalah sebagai berikut:
1. Casing: Deep Cool Matrexx 30
Casing ini bekas pakai dari komputer lama yang masih sangat bagus dan masih sangat bisa dipakai.
2. Power Supply: Power Station II 500 Watt 80+
Kemarin saat mencari power supply 80+ dengan kapasitas sekitar 500 watt menemukan produk ini dengan harga cukup murah Rp 275.000 dan setelah saya cek kondisi fisik masih sangat mulus dan tidak ada bekas solderan penggantian komponen.
Kenapa harus 80+ ? Jawabannya karena lebih efisien karena memiliki automatic voltage regulator yang bisa menyesuaikan diri kalau tegangan input naik-turun. Sehingga biaya listrik lebih rendah dan tegangan listrik outputnya lebih stabil membuat komponen komputer yang lain menjadi lebih awet.
3. Motherboard: ASUS H55 M-LX
Memilih komponen ini karena dulu kepingin memakai seri intel core i generasi pertama tapi belum kesampaian. Dapat motherboard ini seken dengan harga Rp 380.000 dan setelah saya perhatikan dengan seksama tidak ada bekas solderan penggantian komponen yang berarti masih ori semua dan dari penjualnya juga sudah ditest normal.
Saya agak menghindari membeli komponen seken yang ada bekas penggantian komponen karena biasanya komponen pengganti tidak sama kualitasnya dengan komponen asli dari pabrik apalagi ini merknya Asus yang terkenal kualitas produk motherboardnya bahkan biasanya usia 5 tahun masih seperti baru.
4. CPU: Intel Core i5 670 3,46 GHz (3,73 GHz di mode turbo)
Saat ini komponen Intel Core i5 generasi pertama ini sudah sangat murah. Kemarin di marketplace menemukan komponen Intel Core i5 670 dengan harga Rp 105.000 (belum termasuk ongkir). Khusus untuk komponen prosesor sangat jarang sekali rusak khususnya yang rendah daya.
5. RAM: 2 x DDR3 4 GB 1333MHz
Awalnya saya bingung karena di rumah ada beberapa persediaan RAM 1600 MHz yang kalau dipasang di atas 2 GB komputer selalu reset dan gagal booting. Setelah searching sana-sini ternyata penyebabnya karena controller memory pada prosesor Intel Clarkdale (Intel Core i3 500 series dan Core i5 600 series) ini memang tidak sebagus pada Intel Lynfield (Intel Core i5 700 series dan Intel Core i7 800 series). Pada memory controller bawaan Intel Clarkdale ini kesulitan untuk mendukung RAM dengan frekuensi di atas 1.333 MHz.
Akhirnya setelah dicoba dengan RAM 1.333 MHz berfungsi dengan sangat normal dan lancar.
6. Hard Disk: SSD 120 GB Midas Force + Seagate Barracuda 1 TB
Karena komputer ini fungsinya untuk gaming dan kadang-kadang buat buka browser dan aplikasi office maka untuk penyimpanan saya pasang hard disk 1 TB saja. Hal ini dirasa cukup karena untuk file-file ebook dan movies sudah disimpan di komputer server 16 watt yang selalu tersedia.
7. VGA : Asus Geforce GT 1030 2 GB GDDR5 fan less
Untuk komponen VGA ini lumayan sulit mencari yang harga terjangkau tetapi setelah badai kripto berlalu sudah mulai banyak yang jual seken dengan harga terjangkau. VGA ASUS GT 1030 2 GB GDDR5 ini saya peroleh di tokopedia dengan harga Rp 725.000 (belum termask ongkir).
Kenapa tidak membeli harga yang lebih mahal? Jawabannya karena bukan untuk kebutuhan produktif dan sudah mencukupi untuk menjalankan game-game yang akan dimainkan.
8. Monitor: Lenovo 22" (1680x1050)
Untuk monitor masih menggunakan bawaan monitor dari komputer lama.
9. Sound System: Gamen GS10
Speaker aktif ini disupply langsung dari port USB komputer.
B. Instalasi Software
Setelah perakitan hardware selesai saatnya dilanjutkan dengan instalasi software. Instalasi software dilakukan dengan urutan:
1. Sistem Operasi Menggunakan Windows 7 64-bit
Alasan menggunakan sistem operasi ini adalah karena beberapa game yang bakal sering dimainkan adalah game lama yang berjalan lancari pada Windows 7 dan akan sangat sulit untuk diinstal di windows yang lebih baru. Meskipun menggunakan Windows 7 memiliki beberapa resiko utamanya resiko keamanan terhadap virus dan hacker yang jauh lebih tinggi, tetapi hal ini masih bisa ditoleransi karena komputer gaming tidak akan menyimpan data-data penting dan dengan antivirus pihak ketiga meningkatkan keamanan komputer.
2. Instalasi Antivirus AVG
Setelah instalasi sistem operasi selesai yang berikutnya diinstal adalah anti virus. Hal ini untuk mencegah virus masuk dan terinstal ke dalam sistem operasi termasuk dari hardware driver yang akan diinstal.
3. Instalasi Hardware Driver
Hardware seperti LAN card, sound card, VGA membutuhkan software driver supaya berfungsi dengan optimal. Untuk mendapatkan software driver hardware biasanya disediakan dalam bentuk DVD tapi kalau belum bisa didownload dari website vendor hardwarenya.
4. Instalasi Software Aplikasi
- Internet Browser: Firefox, karena firefox masih mendukung Windows 7.
- Office: Open Office.
- Image Editing: GIMP.
C. Pengujian Sistem
Setelah instalasi hardware dan software selesai saatnya menguji komputer. Komputer diuji dengan menjalankan game-game seperti Dirt 2, Dota 2 dan Bionic Commando selama beberapa bulan ini khususnya di hari sabtu s.d minggu kadang dari jam 8 pagi sampe jam 12 malam. Alhamdulillaah komputer telah berjalan selama 2 bulan dan tidak ada kendala setiap dinyalakan langsung nyala tanpa drama apapun.
D. Performa Sistem
- Windows Performace Index
Berdasarkan hasil pengukuran Windows Performance Index skor keseluruhan adalah 7,1 yang berasal dari faktor processor Intel Core i5 670 dan kecepatan akses SSDnya yang masih menggunakan koneksi SATA II. Sedangkan untuk desktop graphics dan 3D business graphics mendapatkan skor 7,7 yang disumbangkan dari VGA ASUS GT 1030.
Pada saat komputer nganggur atau idle tanpa monitor konsumsi listrik terukur 50,5 Watt.
Sedangkan ketika monitor dinyalakan dan komputer idle terukur daya listrik 67,2 Watt.Pada saat dipakai untuk membuka browser atau aplikasi office terukur penggunaan daya listrik 73,6 Watt.
- Dirt 2
Komputer berhasil menjalankan game Dirt 2 dengan lancar.
Hasil pengujian performa game Dirt 2 dengan setting detail high dan resolusi 1280x800 mendapatkan skor average FPS 78,8 dan minimum FPS 65,1 yang masih sangat bagus.
Angka FPS ini diperoleh dengan konsumsi daya listrik 128,1 Watt. - Dota 2
Komputer ini berhasil menjalankan game Dota 2 dengan lancar tetapi performanya tidak maksimal. Ketika game sangat intens FPS bisa ngedrop di bawah 30.
Hasil pengujian performa game Dota 2 mendapatkan angka FPS 51 - 24 dengan setting game di atas ini. Dari konsumsi daya listrik terlihat bahwa VGA tidak digunakan secara maksimal sehingga performa game kurang maksimal. Kesimpulan sementara bottleneck berada di sisi processornya.
Angka FPS ini diperoleh dengan konsumsi daya listrik 121 Watt.
Sekian catatan tentang komputer gaming jadul ini, semoga bermanfaat.